Sistem tol aliran bebas multi-jalur di Malaysia – pemerintah bertujuan untuk mempercepat penerapannya sebelum 2025

Pemerintah mengatakan sedang berupaya mempercepat penerapan sistem pengumpulan tol multi-jalur bebas (MLFF) di negara tersebut. Menurut menteri pekerjaan Datuk Seri Alexander Nanta Linggi, tujuannya adalah untuk menerapkan sistem sebelum pengenalan yang direncanakan pada tahun 2025, garis waktu yang tetap tidak berubah meskipun beralih ke pemerintahan baru.

“Waktunya sudah disebutkan 2025, tapi saya menyampaikan pandangan saya kepada pemegang konsesi (jalan raya) bahwa kalau bisa dipercepat, mungkin bisa lebih awal dari 2025. Tentu banyak hal yang harus diperhatikan, terutama aspek teknis dan aspek legal itu sangat penting,” ujarnya

Berbicara kepada wartawan setelah peluncuran jaringan pengisian cepat TNB Electron DC di Ayer Keroh R&R kemarin, dia mengatakan bahwa keterlibatan dan diskusi sedang ditingkatkan. Awal pekan ini, Menteri Tenaga Kerja mengadakan pertemuan dengan 32 pemegang konsesi jalan tol, ditambah pelaku industri terkait dan pemangku kepentingan terkait rencana implementasi MLFF di negara tersebut.

Mengenai apakah Malaysia akan mengadopsi sistem yang menggunakan transponder identifikasi frekuensi radio khusus (RFID) seperti yang digunakan di Singapura dan Australia untuk pembayaran MLFF-nya, dia mengatakan bahwa pilihannya akan dipelajari secara rinci. “Kami akan melihat ke berbagai sistem dan membandingkannya dengan yang lain, tetapi saya tidak dapat mengatakan apakah kami akan mengadopsinya. Tentu saja, para ahli kami akan melihat yang dipasang di negara lain (untuk menetapkan kelayakannya),” katanya.

Menjelang peluncuran, dia mengatakan bahwa proyek percontohan akan dilakukan. Selain memungkinkan otoritas dan penyedia kemampuan untuk memeriksa masalah teknis dan hukum, dan menyelesaikannya, ini juga akan menyediakan platform untuk mencoba pembayaran multi-mode melalui berbagai penyedia pembayaran digital, bukan hanya satu penyedia. Langkah ini akan mengakhiri monopoli pembayaran tol Touch ‘n Go saat ini.

“Kami akan melakukannya sesegera mungkin (karena) kami harus menguji sistem terlebih dahulu untuk melihat apakah itu dapat digunakan di seluruh negeri. Pembahasan juga sudah dilakukan dengan Kementerian Keuangan karena akan berimplikasi pada keuangan, dan setelah semua pihak puas dengan sistem, baru akan diambil keputusannya,” ujarnya.