Kementerian Pekerjaan Umum (KKR) mengumumkan penutupan jalur Jalan Batang Kali-Genting Highlands untuk memudahkan pekerjaan perbaikan lereng dan jalan yang diperkirakan memakan waktu satu tahun sebelum dibuka kembali untuk umum. Jumat lalu, tanah longsor mematikan menghantam perkemahan di Peternakan Organik Ayah di Batang Kali dekat Dataran Tinggi Genting, dengan 24 kematian dilaporkan pada Sabtu (17 Desember).
Sekretaris Jenderal KKR, Datuk Wan Ahmad Uzir Wan Sulaiman, menyarankan pengendara untuk menggunakan jalur alternatif yang disarankan oleh Departemen Pekerjaan Umum (JKR) selama periode tersebut, lapor Berita Harian.
Dia menambahkan, kementerian akan melakukan kajian mendalam di lokasi tragedi terkait pembangunan lereng tersebut setelah operasi pencarian dan penyelamatan selesai. “Meski jalannya oke, kami tidak berani membukanya sampai dibuat lereng baru yang memakan waktu sekitar satu tahun,” kata Wan Ahmad Uzir.
Dia menjelaskan, perbaikan jalan bukan penyebab longsor melainkan aliran air bawah tanah. “Juga bukan karena irigasi ilegal dari lokasi perkemahan, tapi pergerakan air yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang,” ujarnya.
Jalan Batang Kali-Genting Highlands adalah yang populer touge rute yang membawa pengemudi melewati Air Terjun Kedondong menuju Gohtong Jaya, namun dengan penutupan tersebut, terlihat seperti kaki touge tidak akan dapat menggunakannya untuk waktu yang cukup lama.
Pada catatan terkait, KKR telah mengidentifikasi 1.045 lereng di sepanjang jalan federal di semenanjung yang dikategorikan berisiko tinggi untuk runtuh. “Tidak ada pembangunan yang diizinkan di daerah berisiko tinggi ini. Kami sudah memiliki pedoman yang disetujui melalui Dewan Nasional untuk Pemerintah Daerah yang harus diikuti oleh pihak berwenang. Melalui pedoman itu, kami juga memasukkan kriteria bahwa pembangunan sekarang diperbolehkan di daerah merah, ”katanya.