Laba Toyota turun 25% dengan kekurangan chip dan kenaikan biaya – Perkiraan produksi FY2023 turun 500 ribu unit

Toyota baru-baru ini mengumumkan hasil kuartal kedua tahun keuangan 2023 (FY2023), yang membuat produsen mobil Jepang itu membukukan laba 562,7 miliar yen dari Juli hingga September tahun ini. Berdasarkan Reuters angka itu 25% lebih rendah dari 772,2 miliar yen yang diperkirakan para analis.

Toyota melaporkan laba 578,6 miliar pada kuartal pertama, sehingga hasil kuartal kedua kurang menggembirakan. Hal ini juga terjadi jika dibandingkan dengan kuartal kedua tahun keuangan terakhir (FY2022), dimana pembuat mobil melaporkan keuntungan sebesar 749,9 miliar yen.

Di antara alasan yang dikutip untuk kinerja yang kurang baik adalah meningkatnya biaya material dan kurangnya chip semikonduktor, yang terakhir masih menjadi masalah besar di seluruh dunia. Kazunari Kumakura, chief officer pembelian Toyota mengatakan dia tidak memperkirakan gangguan ini akan berlangsung selama ini. Waktu keuangan.

“Masih akan ada beberapa kendala dalam semikonduktor untuk mobil karena investasi modal belum mengikuti,” jelasnya, menambahkan bahwa Toyota telah mengadakan pertemuan darurat harian dengan pemasok selama dua tahun terakhir untuk melacak komponen yang kekurangan pasokan.

Hal ini menyebabkan Toyota merevisi perkiraan produksinya untuk FY2023 menjadi 9,2 juta kendaraan, 500.000 unit lebih rendah dari target awal 9,7 juta kendaraan. Meski begitu, total revisi lebih dari produksi FY2022 sekitar 8,6 juta unit.