Jokowi yakin Tesla akan berinvestasi di Indonesia

Awal bulan ini, dilaporkan bahwa Tesla hampir mencapai kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik produksi di Indonesia, dan meskipun belum ada yang terungkap, Presiden Indonesia Joko Widodo tetap yakin bahwa Tesla akan berinvestasi dalam fasilitas produksi di negara tersebut. republik, Reuters laporan.

Dalam upayanya untuk mendapatkan pembuat mobil listrik AS, Indonesia telah menawarkan banyak insentif kepada perusahaan, termasuk konsesi untuk menambang nikel. “Saya bilang ke beliau kalau investasi di Indonesia saya kasih konsesi nikel,” kata Jokowi. Insentif lainnya termasuk keringanan pajak dan skema subsidi pembelian EV untuk membangun pasar Tesla di negara tersebut, katanya.

Mengatakan bahwa para menterinya sedang menyelesaikan subsidi, Jokowi mengatakan dia “yakin” Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan negara lain yang mungkin dipertimbangkan Tesla untuk investasi, karena memiliki cadangan nikel terbesar dan pasar domestik yang besar.

Jokowi mengatakan terserah kepada Tesla untuk mengambil tawaran untuk menambang nikel, menambahkan bahwa negara terbuka untuk investasi dalam rantai pasokan baterai EV dan mobil listrik sebagai langkah awal. “Kalau mereka mau mulai dari produksi baterai EV, boleh saja,” ujarnya.

Negara ini telah merayu Tesla untuk berinvestasi dalam manufaktur baterai dan mobil sejak 2020. Pembicaraan awal tentang ‘investasi potensial’ terungkap pada Oktober tahun itu, dengan Jokowi menyatakan pada bulan berikutnya bahwa tim tingkat tinggi akan dikirim untuk bertemu dengan eksekutif puncak pembuat EV.

Pada Februari 2021, republik tersebut mengungkapkan telah menerima proposal investasi dari Tesla dengan fokus pada pembuatan baterai EV. Namun, rencana pabrik baterai di Indonesia tidak jadi. Meski demikian, keinginan Jokowi agar Tesla memproduksi mobilnya, bukan hanya baterai, di Indonesia tetap tak kunjung reda, dan pada April tahun lalu, Indonesia melanjutkan pembicaraan dengan Tesla untuk pembuatan EV dan baterai.

Presiden Indonesia juga secara pribadi melangkah ke dalam proses merayu, berbicara dengan Elon Musk dua kali, yang pertama secara langsung ketika dia mengunjungi fasilitas SpaceX di Texas tahun lalu dan kemudian, melalui panggilan telepon.

Indonesia bukan satu-satunya negara dalam permainan ini. Laporan oleh kantor berita tersebut menambahkan bahwa Korea Selatan, Kanada, dan Meksiko juga bersaing dengan Tesla untuk berinvestasi di bidang manufaktur. Awal pekan ini, juru bicara presiden Meksiko mengatakan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pabrik perakitan di dekat bandara baru Mexico City.

Analis mengatakan Meksiko dapat memiliki keunggulan untuk memenangkan investasi Tesla karena kedekatannya dengan pasar utama pembuat mobil, yaitu AS, dan karena kendaraan yang dibangun di sana dapat memenuhi syarat untuk kredit pajak konsumen administrasi Biden. Jika Tesla berinvestasi dalam produksi baterai di Indonesia, itu akan menjadi fasilitas pertama di Asia.