Indonesia ingin Tesla memproduksi mobil di dalam negeri, bukan hanya baterai EV – presiden Joko Widodo

Indonesia ingin pembuat mobil listrik Amerika Tesla untuk membuat tidak hanya baterainya, tetapi juga mobilnya di dalam negeri, menurut a Bloomberg laporan.

“Yang kami inginkan adalah mobil listrik, bukan baterai. Untuk Tesla, kami ingin mereka membangun mobil listrik di Indonesia, [and] kami menginginkan ekosistem mobil listrik yang besar,” kata Presiden Indonesia Joko Widodo dalam wawancara dengan outlet berita minggu lalu.

Widodo, lebih dikenal sebagai Jokowi, memiliki harapan serupa dari produsen mobil lain seperti Ford, Toyota dan Suzuki, menurut Bloombergyang menurut publikasi tersebut merupakan sinyal niat untuk mencari investasi untuk memastikan bahwa Indonesia tidak tertinggal dan terdegradasi hanya menjadi pemasok bahan baku atau sebagai pembuat komponen dalam rantai pasokan kendaraan listrik global yang lebih luas.

Pembicaraan dengan Tesla masih berlangsung, kata presiden Indonesia Bloomberg ketika ditanya apa yang menahan kesepakatan dengan pembuat EV. Semuanya butuh waktu. Saya tidak ingin cepat tanpa hasil; perlu komunikasi yang intens dan hasilnya akan terlihat, ”katanya.

Berikut sedikit latar belakang pacaran Tesla-Indonesia – Tesla awalnya mengajukan proposal investasi ke Indonesia pada kuartal pertama tahun lalu, yang sendiri menyusul pembicaraan antara pembuat EV Amerika dan pemerintah Indonesia pada November 2020. Rencana untuk Pabrik Tesla jatuh pada bulan Maret tahun ini, sebelum pembicaraan dilanjutkan pada bulan berikutnya.

Pada bulan Mei, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Menteri Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dilaporkan mengatakan bahwa Tesla telah setuju untuk membangun pabrik baterai dan EV di sebuah kompleks industri di Jawa Tengah, dan kemudian negara itu dilaporkan telah mengusulkan Kabupaten Batang untuk pembangunan. Pabrik EV Tesla yang dijadwalkan memiliki kapasitas tahunan 500.000 unit.

Dalam lingkup yang lebih luas dalam mencari investasi dalam pembuatan EV dan baterai, Indonesia telah secara aktif mengembangkan kehadirannya, menandatangani kemitraan dengan produsen elektronik Taiwan Foxconn pada bulan Januari untuk pembuatan baterai serta kendaraan.

Sementara itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan Oktober lalu bahwa proposal telah dibuat kepada Volkswagen untuk pengaturan produksi suku cadang baterai EV di Indonesia, sedangkan pembangunan pabrik baterai Hyundai dan LG dimulai pada September 2021 untuk beroperasi pada 2024.