Menyusul pembukaan Sungai Besi-Ulu Kelang Elevated Expressway (SUKE) bulan lalu, Projek Lintasan Kota Holdings (PROLINTAS) akan segera meluncurkan Damansara-Shah Alam Elevated Expressway baru, yang dikenal sebagai DASH.
Jalur utama DASH sepanjang 20,1 km dan menghubungkan Puncak Perdana hingga Penchala, dengan waktu tempuh hanya 30 menit, 60 menit lebih cepat dibandingkan menggunakan jalan eksisting. Dengan memperhitungkan semua simpang susun, panjang efektif jalan raya sebenarnya adalah 55,4 km.
Disebutkan, DASH memiliki total 13 simpang susun, antara lain di Puncak Perdana, Alam Suria, Denai Alam, Kampung Melayu Subang, Pinggiran Subang, Subang 2, Bandara Subang, RRIM (Kwasa Damansara), Surian, Seksyen 5 Kota Damansara, Sunway Damansara, Damansara Perdana dan Penchala.
Persimpangan ini memberikan pengendara dengan rute alternatif ke tempat-tempat seperti Persiaran Surian di Kota Damansara, Bandara Subang, Damansara Perdana, Damansara, Penchala dan menuju Kuala Lumpur. Selain itu, DASH dapat membantu membubarkan lalu lintas untuk pembangunan masa depan di area seperti Kwasa Damansara, Elmina dan di sepanjang Shah Alam hingga Damansara.
Konektivitas jalan tol baru ini juga merambah ke jalan tol lainnya, yaitu Guthrie Corridor Expressway (GCE), Damansara-Puchong Expressway (LDP) serta Penchala Link dan SPRINT Expressway.
Seperti SUKE, DASH adalah jalan raya layang, dengan 90% rutenya berada di atas tanah, sedangkan 10% sisanya berada di atas tanah. DASH juga dilengkapi dengan desain jalur lalu lintas ganda tiga jalur, dengan masing-masing jalur berukuran lebar 3,5 meter, dan ada juga jalur darurat selebar 3 meter.
DASH juga unik karena fitur penghalang kebisingan jalan raya tertutup sepenuhnya pertama berukuran panjang 260 meter di dekat Damansara Perdana. Lebih dekat ke Empire City, bagian dari jalan raya membentuk perhubungan jalan layang yang dijuluki ‘Spaghetti Link’ yang melibatkan tujuh jalur landai dari jalan raya lain yang ada seperti LDP dan Penchala Link dengan Penchala Interchange.
Menurut PROLINTAS, lalu lintas harian rata-rata yang diharapkan adalah 50.000 kendaraan dan jalan raya dikatakan mengurangi lalu lintas di sepanjang Persiaran Mokhtar Dahari sebesar 39%, Jalan Sungai Buloh sebesar 33% dan Persiaran Surian sebesar 43%.
Dari segi fasilitas, DASH akan menampilkan dua rest area dan service area di kedua batas di plasa tol Denai Alam (RSA Denai Alam), yang merupakan salah satu dari tiga plasa tol, dengan dua lainnya berlokasi di RRIM (Kwasa Damansara) dan Kota Damansara. . Plaza tol RRIM (Kwasa Damansara) juga akan memiliki lay-by di kedua arah.
Jalan raya ini juga dilengkapi 2.441 lampu jalan LED, 37 CCTV definisi tinggi, 18 telepon darurat, 30 sistem deteksi insiden kendaraan (VIDS) dan 10 tanda pesan variabel (VMS) di sepanjang alinyemennya. Plaza tol juga tidak konvensional dalam desainnya karena memungkinkan PROLINTAS untuk dengan mudah menerapkan sistem tol aliran bebas multi-jalur (MLFF).
Sementara itu, inisiatif ramah lingkungan adalah bagian dari pengembangan DASH, dengan memasang panel surya dan sistem pemanenan air hujan di berbagai area untuk memulihkan sumber daya, sementara gedung operasi plaza tol memiliki atap rumput hijau untuk membantu lingkungan.
Konstruksi DASH, yang menelan biaya RM4.2 miliar, dimulai pada Agustus 2016 dan bagian utama jalan raya telah selesai pada 30 September 2022, dengan hanya sentuhan akhir yang harus dilakukan. Berbeda dengan SUKE yang dibuka secara bertahap, seluruh jalan tol DASH akan dapat diakses publik saat diresmikan.