BYD menjual 200.973 kendaraan penumpang energi baru pada September 2022; Keuntungan 183% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu

Pabrikan China BYD telah mengungkapkan bahwa mereka telah menjual 201.159 kendaraan energi baru pada September 2022, termasuk 200.973 kendaraan penumpang energi baru. Artinya, jumlah kendaraan listrik niaga BYD yang terjual bulan lalu mencapai 286 unit.

Angka penjualan yang dicapai BYD bulan lalu meningkat 183% dari 71.099 unit yang terjual pada bulan yang sama tahun lalu, dan naik 15% dari 174.915 unit yang terjual pada Agustus tahun ini, menurut CNEVPposting mengutip pengumuman perusahaan di Bursa Efek Hong Kong.

Dari 200.973 kendaraan penumpang energi baru, kendaraan baterai-listrik (BEV) menyumbang 94.941 unit, meningkat 161% dibandingkan 36.306 BEV yang terjual pada bulan yang sama tahun lalu, CNEVPposting dilaporkan. Sementara itu, 106.032 unit kendaraan plug-in hybrid (PHEV) terjual pada September 2022, meningkat 214% dibandingkan 33.716 unit PHEV yang terjual pada bulan yang sama tahun lalu.

Pada bulan Maret, BYD mengumumkan bahwa mereka telah berhenti memproduksi kendaraan bermesin pembakaran internal murni untuk fokus pada pembuatan kendaraan baterai-listrik dan hibrida plug-in. Pabrikan menindaklanjuti dengan memasuki pasar Jepang dengan tiga model EV pada bulan Juli, Atto 3, Dolphin dan Seal, dua yang terakhir akan dijual di Jepang mulai tahun 2023.

Atto 3 (kiri) dan e6 (kanan) adalah dua model pertama dari BYD yang dikonfirmasi untuk pasar Malaysia

Sedangkan untuk Malaysia, bulan lalu BYD telah mengkonfirmasi akan resmi memasuki pasar Malaysia melalui Sime Darby Motors sebagai distributornya, menyusul pembicaraan dengan konglomerat tersebut. Dua model pertama yang telah dikonfirmasi untuk Malaysia adalah Atto 3 dan e6.

Varian Extended Range dari Atto 3 mengemas baterai Blade LFP versi 60,49 kWh yang menawarkan jangkauan 420 km yang diklaim pada protokol pengujian WLTP, dan dapat mengisi daya maksimum 80 kW DC melalui koneksi CCS2. Dengan cara ini, pengisian penuh dari nol membutuhkan waktu 1,2 jam, sementara pengisian daya pada 6,6 kW AC menghasilkan pengisian penuh dalam 9,5 jam.

Sementara itu, e6 BEV MPV mengemas baterai 70 kWh yang mampu menempuh jarak 450 km pada siklus WLTP, yang menurut spesifikasi Singapura akan membutuhkan pengisian 40 KW AC melalui koneksi Tipe 2 untuk mendapatkan muatan penuh dalam 1,8 jam. Semakin cepat, pengisian daya DC 60 kW melalui koneksi CCS2 akan menyelesaikan pekerjaan dalam 1,5 jam.